Friday, August 28, 2015

Pentingnya Storytelling Bagi Psikologi Anak

Saat ini, zaman telah berubah menjadi zaman serba canggih dan serba eletronik. Kegiatan mendongeng untuk anak-anak sudah kurang populer lagi. Sejak bangun sampai tidur, mereka dihadapkan pada tayangan televisi yang menyajikan beragam acara, mulai film, sinetron, kuis dan kebanyakan bukan tontonan yang layak untuk anak-anak. Kalaupun anak bosan dengan acara televisi, gadget menjadi "pelarian" untuk seperti bermain video game, mendengarkan musik, dll. 

Padahal, ada suatu kegiatan yang dapat memberikan banyak manfaat, tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang tua yang melakukannya. Kegiatan itu adalah mendongeng atau storytelling. Kegiatan ini dapat mempererat ikatan dan melatih komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak.  


Menurut para pakar Psikologi, banyak manfaat yang digali dari kegiatan mendongeng. Antara lain :

1. Anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasi
Ketika menonton televisi, belum tentu dapat meningkatkan daya pikir dan imajinasi. Karena anak hanya menerima informasi yang ada di layar. Jika anak diberi dongeng, ia dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh, situasi yang muncul dari dongeng tersebut.
2. Cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai Moral dan Etika.
Pada cerita dongeng, sering ditemui adanya nilai moral dan etika. Misalnya nilai kejujuran, rendah hati, setia kawan, kerja keras, maupun nilai yang terkandung pada kegiatan sehari-hari. Anak juga dapat memahami mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. 
3. Menumbuhkan minat baca anak.
Setelah anak tertarik kepada dongeng yang telah diceritakan orang tua, anak diharapkan menumbuhkan ketertarikan pada buku. Karena anak dapat ingin tahu lebih banyak mengenai cerita maupun ilmu pengetahuan.


Selain tiga poin diatas, mendongeng juga memiliki manfaat-manfaat yang lain seperti:
- Efektif untuk meningkatkan human touch/kepekaan/sentuhan manusiawi pada anak.
- Dongeng menjadi alternatif lain untuk memberikan nasihat kepada anak sehingga anak mau mendengarkan dan menurut apa yang dikatakan orang tua maupun guru
-  Selain itu mereka akan belajar berempati terhadap lingkungan sekitar dengan cerita dongeng yang isinya mendidik dan mengandung nilai-nilai positif dalam kehidupan

Sampai disini pembahasan kami mengenai pentingnya storytelling/mendongeng bagi anak, semoga bermanfaat.





Wednesday, August 26, 2015

Mengenal Kreativitas

"Apa itu kreativitas ?"
"Perlukah kreativitas ?"
"Apa manfaat kreativitas?"
Mungkin pertanyaan-pertanyaan itu sering kita pikirkan ketika mendengar kata "kreativitas". 
Banyak diantara kita, yang salah mendefinisikan arti kreatif dan terampil. Seseorang yang pandai membuat sesuatu, belum tentu dia kreatif bisa jadi dia hanya terampil.

Definisi kreavifitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Kata kunci kreativitas adalah "baru", artinya dapat memodifikasi atau menggabungkan ide yang sudah ada. Kita tidak dikatakan kreatif jika tidak menghasilkan sesuatu yang baru. Kreatif tidak hanya terpaku pada pada hasil barang yang diciptakan, melainkan juga dapat berupa kegiatan imajinatif bahkan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah.

Menurut Psikolog Universitas Tarumanegara, Henny Wirawan, kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Alasannya, kreativitas dapat membuat manusia lebih produktif, dapat meningkatkan kualitas hidup, serta dapat mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan. Beliau menegaskan bahwa kreativitas perlu dipupuk sejak usia dini, karena pada usia dini, anak lebih mudah untuk menstimulasi kreativitas.

Di RUMAH BELAJAR DIAN CERIA, siswa dilatih dan di stimulus untuk lebih kreatif dengan memberikan materi yang sesuai dengan level perkembangan anak dan anak dilatih untuk menerima stimulasi yang diberikan oleh pengajar/bunda.
Salah satu materi yang diberikan untuk mengasah kreativitas adalah membuat pohon sakura. Anak diminta untuk mewarnai pohon sakura, kemudian di ujung batang pohon tersebut akan diberi bunga-bunga dengan stempel botol bekas yang telah dilumuri cat.
Berikut aktivitasnya:

Saat mewarnai
Anak-anak diajari untuk mewarnai pohon sakura yang kemudian akan di "cap/stempel" dengan botol yang telah dilumuri cat. Setelah selesai mewarnai, anak-anak membawa hasilnya kepada Bunda. Selanjutnya, Bunda akan membimbing anak untuk menstempel hasil karyanya dengan botol. 

Saat anak-anak dibimbing untuk menstempel pohon sakura

Ini lah pohon sakura hasil karya anak-anak KB-TK Dian Ceria. Bagus yaa...

Selain pohon sakura, hasil karya yang lain adalah lampion. Kali ini, yang terlibat tidak hanya peserta didik KB-TK DIAN CERIA, namun mama-mama juga ikut berkreativitas. 
Bahan untuk membuat lampion cukup mudah, yaitu botol bekas, cutter dan cat.

proses cutting

proses colouring

lampion yang sudah di cat langsung dijemur supaya cepat kering.

Lampion yang sudah kering, kemudian dipasang di halaman RUMAH BELAJAR DIAN CERIA. Subhanallah... saat ini RUMAH BELAJAR DIAN CERIA menjadi lebih cantik berkat hasil karya dari peserta didik dan mama-mama :)


Sampai disini dulu ya teman-teman pembahasan "mengenal kreativitas". Semoga bermanfaat :)